SISTEM PEMANDU KEPUTUSAN
Manajemen
perusahaan banyak membuat keputusan. Keputusan terdiri atas keputusan
terstruktur, keputusan semi terstruktur, dan keputusan tidak terstruktur. Untuk
membuat keputusan-keputusan tersebut diperlukan informasi-informasi tersebut
dihasilkan oleh berbagai sistem informasi, terutama sistem informasi jenis
sistem pemrosesan transaksi dan sistem informasi manajemen.
Akan
tetapi meskipun informasi sudah tersedia keputusan yang diambil oleh manajemen
belum tentu benar atau berhasil karena pembuatan keputusan masih banyak
melibatkan pertimbangan-pertimbangan manusia. Sebagai contoh, seorang manajer
harus menentukan harga jual sebuah produk baru. Manager tersebut mencari
informasi kos produksi produk tersebut ( misalnya saja dijawab RP.100.000).
Manajer tersebut menginginkan laba 25% maka harga jual yang akan ia tetapkan
adalah RP.125.000.
Keputusan
yang diambil manajer tersebut belum tentu benar, misalnya saja manajer yang
lain beranggapan, keadaan pasar ikut menentukan harga jual yang harus
ditetapkan. Misalnya saja ia ingin mengetahui beberapa harga barang sejenis di
pasar. Misalnya saja RP.120.000, maka tidaklah mungkin perusahaan menetapkan
harga rp125.000 karena tidak akan ada pembeli yang mau membayar lebih mahal
untuk produk yang relatif sama.
Dari dua
contoh di atas terlihat bahwa pembuatan keputusan bisa berbeda-beda manajer
atau setiap pembuat keputusan. Apabila keputusan diambil oleh seorang manajer
yang berpengalaman hasilnya bisa membawa kebaikan bagi perusahaan, dan
sebaliknya bila keputusan diambil oleh seorang manajer yang belum berpengalaman
bisa jadi tidak membuahkan hasil bagi perusahaan.
Untuk
itu, diperlukan suatu cara untuk mengurangi kesalahan dalam pembuatan keputusan
seperti dicontohkan di atas. Cara itu adalah dengan sebuah sistem yang akan
membantu para pembuat keputusan dengan berbagai langkah yang diperlukan dalam
pembuatan keputusan. Sistem itu disebut dengan sistem pemandu keputusan (SPK).
Dalam bahasa inggris sistem ini dikenal dengan nama internet connection dan
disingkat DSS.
SPK
menjadi sebuah sebutan bagi perusahaan yang pernah manajernya harus membuat
keputusan dengan proses yang memenuhi kriteria tertentu, pembuatan keputusan
tidak lagi tercantum kepada perorangan tetapi terpengaruh oleh sistem. Apabila
ada kesalahan, sistem nyalah yang diperbaiki.
A. Pengertian Sistem Pemandu
Keputusan
Sistem
pemandu keputusan( spk ) adalah sebuah sistem yang membantu pembuatan
keputusan. Sistem ini akan mendasarkan proses pembuatan keputusan kepada aturan
yang ditetapkan oleh para perancang sistem. Sistem juga akan mendasarkan
prosesnya kepada basis data yang ada dalam perusahaan.
Pengertian
spk seperti telah diuraikan pada paragraf diatas tersebut mengandung beberapa
pengertian, seperti yang diuraikan oleh raymond mcleod dan george p. schella
menurut mc leod dan schell, peta memiliki komponen berikut ini :
- Suatu masalah dapat bervariasi struktur jalan
keluarnya, ada yang terstruktur dan ada yang tidak terstruktur.
- Proses pemecahan masalah terdiri atas 4 langkah yaitu :
standar, informasi. batasan, dan m alternatif jalan keluar.
- Pada awalnya spk banyak mengandalkan berbagai laporan
dari model matematis. Ss banyak yang sudah mengandalkan pada proses
pemecahan masalah dan OLAP ( online analytical procedur).
- Spk atau (dss) dapat digunakan oleh seorang pembuat
keputusan namun spk dikembangkan lebih jauh hingga dapat memandu pembuatan
keputusan, untuk sekelompok orang sistem ini disebut dengan sistem pemandu
keputusan kelompok (spkk) atau group decision support system disingkat
(gds).
B. MODEL
Dalam membangun sebuah isp manajemen perusahaan dan
perancang sistem harus dapat merumuskan berbagai masalah dan jalan keluarnya.
Ini sangat memerlukan model-model adalah perwakilan atau gambaran atas sesuatu,
model dapat mewakili objek atau aktivitas yang disebut dengan entitas.
Model ada
beberapa jenis yaitu model fisik model naratif, model grafik, dan model
matematis.
a.
Model
fisik adalah gambaran berbentuk tiga dimensi yang menyamai objek aslinya hanya
saja ukurannya lebih kecil dari objek aslinya, model ini banyak digunakan dalam
perancangan objek yang bersifat berwujud misalnya bangunan, mobil, pesawat, dan
perangkat lainnya.
b.
Model naratif adalah gambaran suatu objek yang
dirancang dalam bentuk uraian kata-kata. Model ini dapat dituangkan dalam
tulisan ataupun ucapan.
c.
Model grafis adalah gambaran suatu objek yang
berbentuk gambar, lambang, atau grafik.
d.
Model matematis adalah gambaran suatu objek yang
berbentuk matematis dan ini menggunakan berbagai bentuk rumus, atau fungsi,
model ini banyak digunakan dalam perancangan sistem pemandu keputusan (SPK).
v Manfaat model
Model
memiliki manfaat bagi pemecahan masalah beberapa manfaat tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Mempermudah pemahaman.
Apabila sebuah model yang sederhana telah dipahami para pembuat keputusan dapat
segera memahami masalah yang lebih kompleks.
b. Mempermudah komunikasi.
Dengan memanfaatkan model dua pihak dapat berkomunikasi dengan lebih cepat dan
lebih baik, dengan tingkat kesalahan yang rendah.
c. Memprediksi masa depan.
Dengan menggunakan model misalnya saja analisis time series membuat
keputusan dapat memberikan apa yang terjadi dengan penjualan pada bulan depan
setelah harga diturunkan 10% contoh manfaat ini dapat dilihat pada tampilan
layar di halaman berikut ini.
v Keunggulan dan kelemahan
model
Meskipun
berguna dan memiliki berbagai keuntungan model juga memiliki kelemahan yang
harus diketahui oleh para pembuat keputusan sehingga tidak memunculkan kerugian
yang tidak diharapkan. Berikut ini akan diuraikan keunggulan dan kelemahan
model.
Ø Keunggulan model
- Proses pembuatan model merupakan proses
belajar bagi para pembuat keputusan yang belum berpengalaman.
- Dengan
perancangan model, akan lebih banyak waktu yang tersedia untuk mencari alternatif jalan keluar dari berbagai masalah yang timbul.
- Model
dapat memberikan perkiraan masa mendatang hal ini tidak dapat dilakukan
oleh sistem informasi jenis lainnya.
- Model
dapat menghemat biaya dengan mengurangi atau bahkan mony ada kan coba coba
( trial and error )
Ø Kelemahan model
a. Perancangan model tidak selalu mudah meskipun
oleh pembuat keputusan dan perancang sistem yang sudah berpengalaman, apabila
model salah dirancang maka tidak akan mudah digunakan untuk memecahkan masalah.
b. Perancangan model
memerlukan keahlian matematis, dan pengetahuan pembuatan keputusan sehingga
akan sulit dilakukan oleh pembuatan keputusan yang belum berpengalaman.
model belum bermanfaat kalau belum digunakan.
Proses menggunakan model untuk menganalisis suatu keputusan disebut simulasi. Berbagai
kondisi atau data dalam suatu simulasi disebut dengan skenario. Dengan
demikian, akan memerlukan berbagai data untuk dianalisis. Data ini disebut
dengan variabel keputusan ( decision variables).
contoh. Perusahaan mempunyai model yang
sederhana, laba = penjualan - biaya. Apabila data biaya menunjukkan Rp.
400.000, dan perusahaan menginginkan laba sebesar Rp. 100.000, maka data ini
merupakan data keputusan. Apabila data tersebut diterapkan dalam persamaan,
akan menjadi sebuah skenario.
Rp 100.000
= Penjualan - RP 400.000
Penjualan
= R apap 500.000
apabila pembuat keputusan ingin membuat skenario yang lain, maka
ia harus menggunakan data yang lain lagi, misalnya bila ingin mendapatkan laba
sebesar Rp 75.000.
simulasi sangat diperlukan agar seorang
pembuat keputusan merasa yakin dengan keputusan yang diambilnya. Dengan
simulasi, penggunaan faktor coba-coba dapat dilakukan sebelum keputusan
diambil, sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi perusahaan apabila
terjadi keadaan yang menyimpang.
C. KONSEP SPK
menurut Gorry dan Scott Morton ( 1971), sistem
informasi yang hanya menangani satu atau sedikit masalah pembuatan keputusan
akan memberikan bantuan yang lebih baik kepada seorang manajer. Gorry dan scott
morton juga menjadi orang yang mulai memperkenalkan istilah decision support
system (DSS) untuk menjelaskan sistem informasi yang dapat membantu
keputusan para manajer.
untuk menggambarkan struktur suatu keputusan,
Gorry dan Scott Morton menggambar seperti di halaman berikut ini. Gambar
tersebut menunjukkan hubungan keputusan dengan masalah dan pembuat keputusan
nya. Gambar tersebut sering disebut dengan Gorry-Scott Morton Grid. lihat
Tabel 14.1 berikut.
Dari
tabel tersebut terlihat bahwa semakin tinggi tingkatan manajemen, keputusan
yang diambil semakin banyak mengandung ketidakpastian. Selain itu juga terlihat
manajemen puncak juga tetap terlibat dalam pembuatan keputusan terstruktur,
meskipun bentuk keterlibatan nya akan semakin kecil bila dibanding dengan
manajer level di bawahnya.
sistem informasi yang diperlukan oleh
masing-masing tingkatan manajer memiliki karakteristik yang berbeda. Semakin
rendah tingkat manajemen, sistem informasinya akan semakin terstruktur, yaitu
sistem pengolahan transaksi. Semakin tinggi tingkatan manajemen, semakin dekat
dengan sistem pemandu keputusan.
Tingkatan
Manajemen
|
||||
Operasional
|
Pengendalian
|
Strategis
|
||
Struktur Masalah
|
Terstruktur
|
Piutang
Dagang Peneriamaan Order Pemcatatan
persediaan
|
Analisis anggaran Forecasting jangka pendek
|
Pengaturan
transportasi barang Penyimpanan barang di gudang.
|
Semi Struktur
|
Penjadwalan
produksi Manajemen kas
|
Analisis selisih
Penyusunan anggaran
|
Merger dan akuisisi.
|
|
Tidak terstruktur
|
Analisis PERT
|
Proses produksi
Pemasaran
|
Perancangan
produksi baru Litbang (R&D)
|
D. KOMPONEN SPK
sebagai sebuah sistem, SPK juga memiliki
komponen. Komponen SPK agak berbeda dengan komponen SPT dan SIM. Komponen SPK
pada dasarnya adalah sebagai berikut:
a. Basis data, yang berasal
dari sumber internal ( dicatat oleh perusahaan dari berbagai transaksi yang
selama ini terjadi) dan dari sumber eksternal ( diambil oleh perusahaan dari
sumber diluar perusahaan, misalnya data industri, data statistik, dan data dari
peraturan pemerintah).
b. Model dan pengetahuan
mengenai masalah dan keputusan yang harus diambil.
c. Berbagai perangkat
analisis, yang digunakan untuk mencari jalan keluar terbaik. Perangkat analisis
tersebut misalnya adalah:
·
Wbaf-if Analysis. Analisis yang digunakan
untuk mengetahui apa yang terjadi apabila satu atau beberapa variabel berubah.
Berapa laba yang akan diperoleh perusahaan bila harganya dinaikkan 10% sedang
biaya variabel naik 8% apa yang terjadi dengan biaya gaji kalau hari minggu
kantor bagian penjualan tetap buka, dan seterusnya.
·
Sensitivity analysis. Analisis ini digunakan
untuk mengetahui pengaruh perubahan suatu variabel terhadap variabel yang lain.
Ini akan melakukan perubahan secara berkali-kali terhadap suatu variabel,
apakah pengaruhnya konsisten atau tidak.
·
Optimization Analisis. Digunakan untuk mencari
solusi yang paling menguntungkan bagi perusahaan, dan mirip dengan gol-seeking
analisis. Analysis ini biasanya memanfaatkan perhitungan menggunakan linear
programming.
Laporan ada tiga jenis,
yaitu:
- Laporan rutin (periodik report), yang
diterbitkan dan disediakan secara berkala, memuat informasi yang sudah
standar, sehingga jarang diperlukan oleh manajemen puncak.
- Laporan
pengecualian (exciption report), yang disediakan apabila terjadi
kondisi yang menyimpang dari kebiasaan. Sebagai contoh, terjadi penurunan
produksi, maka harus segera dicari informasi penyebab terjadinya
penyimpangan tersebut sehingga dapat diambil tindakan segera.
- Laporan atas permintaan (on-demand report),yaitu
laporan yang disediakan apabila manajemen memintanya.Llaporan ini biasanya
berisi informasi yang benar-benar diperlukan oleh manajemen, sehingga
bermanfaat cukup besar dalam pembuatan keputusan.
E. Tahap Pembuatan
Keputusan
Cara orang membuat
keputusan bisa berbeda-beda, tergantung kepada sifat keputusan yang akan dibuat
keadaan saat timbul masalah, atau kebiasaan orang yang membuat keputusan.
Menurut Herbert A. Simon pembuat keputusan melibatkan 4 langkah seperti tampak
pada gambar di sebelah kanan ini.
Tahap intelegensi adalah
tahap pengakuan adanya masalah. Masalah dapat merupakan persoalan maupun
kesulitan yang muncul dalam kehidupan organisasi, atau dapat juga merupakan
persoalan yang ditimbulkan sendiri oleh pembuat keputusan.
Masalah yang sudah ada atau
muncul (dengan sendirinya) misalnya adalah persediaan barang di toko habis,
maka jalan keluarnya adalah mengambil barang dari gudang. Jika manajemen ingin
menjual produk baru yang sebelumnya belum pernah dijual, berarti memiliki
mintalah menciptakan masalah baru yang harus dipecahkan. Tahap intelegensi
merupakan tahap yang paling penting dari tahapan tahapan pembuatan keputusan
yang lain.
Tahap desain adalah tahap
perancangan berbagai alternatif yang akan dipilih. Contohnya perusahaan akan
membeli barang dagangan tetapi mendapat masalah misalnya membeli nya sebanyak
berapa, dengan harga berapa, membeli dimana, dan dibayar kapan. Masalah-masalah
ini perlu disiapkan beberapa jawabannya. Misalnya perusahaan akan membeli
berapa banyak manajemen perlu menyiapkan alternatif kalau membeli sebanyak 150
unit, 200 unit, 300 unit, perusahaan akan memilih salah satu di antara angka
ini.
TahapChoice adalah tahap
memilih salah satu di antara berbagai alternatif yang sudah disiapkan dalam
tahap desain. Dalam tahap ini membuat keputusan akan menggunakan model
pemilihan alternatif pada sub judul metode pemilihan alternatif berikut.
Setelah memutuskan untuk
memilih salah satu alternatif maka manajemen akan melaksanakan keputusan itu
tahap ini merupakan tahap implementasi.
F. Metode Pemilihan
Alternatif
Manajemen tidak selamanya dapat memilih
keputusan yang terbaik disebabkan karena adanya berbagai faktor, keputusan yang
diambil oleh manajemen akan merupakan salah satu diantara tiga keputusan
berikut ini.
1.
Model optimization : digunakan untuk mencapai
hasil yang paling baik, misalnya untuk memperoleh keuntungan yang paling besar,
perusahaan memutuskan untuk memproduksi sebanyak 750 unit produk.
2.
Model satisficing : mempertimbangkan alternatif
keputusan yang dibuatbelum tentu merupakan alternatif yang paling baik, karena
keputusan yang paling baik mungkin sulit sekali diperoleh, contoh kalau
perusahaan ingin membuka cabang seharusnya dipilih daerah di pusat kota, tetapi
karena harga tanah dan bangunan terlalu mahal, maka di pinggiran kota pun tidak
apa-apa.
3.
Model heuristik : adalah keputusan yang diambil
berdasarkan aturan yang sudah baku misalnya ada seorang raja wafat, mau tidak
mau anak laki-lakinya harus menggantikannya meskipun ia baru berusia 7 tahun.
G. Kesalahan
Dalam Pembuatan Keputusan
Meskipun pembuatan keputusan sudah
didukung dengan berbagai alat bantu dan informasi, namun keputusan tetap
berhubungan dengan masa yang akan datang, masa yang akan datang selalu
mengandung ketidakpastian, oleh karenanya pembuatan keputusan tetap mengandung
risiko, salah satu risiko yang dihadapi pembuat keputusan adalah kesalahan
(dalam pembuatan keputusan).
Kesalahan pembuatan
keputusan ada beberapa macam, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Setelah menentukan kesalahan analisis yaitu
salah mengenali masalah, sehingga keputusan yang dibuat juga salah manajemen,
perusahaan beranggapan bahwa penurunan penjualan dikarenakan iklan yang kurang
gencar, manajemen lalu memutuskan untuk segera meningkatkan frekuensi iklan di
berbagai media massa, apa kedua tujuan restrukturisasi perusahaan dilakukan
pada ternyata penurunan penjualan sebenarnya adalah, karena sulitnya barang
dicari oleh konsumen, barang tidak tersedia di tempat-tempat yang mudah
dikunjungi oleh konsumen, sehingga dalam hal ini iklan tidak akan meningkatkan
penjualan.
2. Kesalahan melihat waktu
yang baru saja di alami misalnya, pada bulan juni-juli penjualan alat-alat
tulis tiba-tiba melonjak, pimpinan perusahaan memutuskan untuk meningkatkan
kapasitas produksi, ternyata setiap bulan juni-juli sebenarnya merupakan tahun
ajaran baru, sehingga memang terjadi kenaikan permintaan akan alat tulis, bila
bulan berikutnya kapasitas produksi dinaikkan, tidak akan mempertahankan
penjualan.
3. Kesalahan sudut pandang
tidak berubah perusahaan beranggapan bahwa pihak yang paling menentukan
suksesnya penjualan adalah pramuniaga,sales person oleh karenanya manajemen
memberikan bonus yang menarik kepada semua pramuniaga, padahal banyak pihak
lain yang terkait dengan keberhasilan penjualan yaitu karyawan bagian produksi,
yang menentukan kualitas produk, bagian kredit yang bertugas mencatat tagihan
masing-masing, pelanggan dan bagian service yang bertugas melayani perbaikan
dan perawatan barang setelah penjualan, bila manajemen memberikan bonus hanya
kepada karyawan bagian penjualan karyawan di bagian lain akan merasa iri dan
akan menurunkan kinerjanya.
4. Kesalahan terlalu percaya
diri, karena terlalu percaya diri akan menyebabkan manajemen kurang
mempertimbangkan hal-hal yang seharusnya dipertimbangkan.
H. OLAP (On Line Analytical
Procedure)
tidak memiliki standar,
pembahasan bahasa sehingga setiap perusahaan dapat membangun sesuai dengan
kebutuhan para pemakainya, memakai spk kebanyakan adalah para manajer puncak,
yaitu para pembuat keputusan tidak terstruktur, keputusan ini relatif jarang
diambil tetapi lingkupnya luas.
Keputusan
tidak terstruktur, merupakan keputusan yang tidak mudah diambil, manajemen
puncak harus melakukan analisis dengan baik, analisis tidak lain adalah memilih
berbagai hasil terbaik dari simulasi yang dilakukan oleh manajer. Dalam
melakukan analisis manajemen memerlukan basis data baik yang berasal dari dalam
perusahaan maupun dari luar.
Analisis dapat dilakukan
dengan cepat perlu dilakukan secara online, yaitu dengan memanfaatkan komputer
yang terhubung dalam suatu jaringan komputer, analisis yang dilakukan secara
online ini disebut dengan istilah OLAP atau online (analytical procedure).
OLAP
sangat memerlukan basis data baik yang berasal dari dalam, maupun dari luar
perusahaan, basis data bisa saja berarti berada di beberapa tempat terpisah tetapi
tetap harus dapat diakses melalui server.
Pembuat keputusan menggunakan sebuah terminal
yang sudah dilengkapi dengan program komputer yang juga sudah mendukung OLAP.
Bentuk baku OLAP dapat dilihat pada gambar di atas dengan bentuk yang lebih
lengkap dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Komentar
Posting Komentar